Malam tak lagi larut, tapi masih belum benar-benar kembali keperaduanya. Suara binatang malam pun mulai berkurang, berganti dengan ocehan anak ayam & induknya. Sesekali sang jantan pun ikut meramaikan suasana akhir malam.
Tepat di suatu ruangan berukuran 3x4, aku hanya bisa duduk termenung. Entah apa yang membangunkanku sehingga mataku tak lagi bisa terpejam. Sepi. Hanya terdengar suara detakan jarum jam dan ah.. Detakan jantungku pun msih bisa terdengar dengan jelas. Namun tak berselang berapa lama tiba-tiba detak jantungku seakan terhenti, berganti dengan suara langkah kaki yang sangat berat dan tidak teratur. Ada perasaan cemas & takut ketika suara langkah itu semakin dekat, dekat, dan.... Teng..Teng.. Oh.. Ternyata tukang ronda. Setiap malam, memang warga di lingkunganku rajin bergiliran melaksanakan ronda. Tingkatkan K3 kata pak RW suatu hari.
Belum hilang rasa kagetku, tiba-tiba saja aku mencium sesuatu. Sesuatu yang samar-samar aku kenal, semakin lama semakin kuat saja baunya, seperti bau kembang. Ya Kembang, kembang yg selalu di pakai untuk...
Ya ampun aku baru ingat tadi sore nenek di samping rumahku bilang, kalo kembang wijaya kusuma yang tumbuh di depan jendela kamarku akan mekar malam ini. Hmm.. Ternyata sudah mekar ya. Bunga yg aneh masa mekar malam-malam.
Perlahan ku dekati jendela kamarku, berharap aku bisa melihat bunga yang baru mekar itu. Ku buka gordennya. Dan... ya ampun, jantungku seakan mau copot, ketika tiba-tiba saja aku melihat sesosok makhluk hitam legam dengan bola mata melotot tajam kearahku, menatapku dengan penuh misteri. Sesekali lidahnya terjulur keluar, kulihat mulutnya mulai brgerak & brsuara.. Tkek...Tkek...
Suara nyaring tokek brgema di dalam kamarku. Entah sudah berapa lama tokek itu bersemayam di belakang lemari kamarku. Mungkin sejak kamar ini jarang ku tempati.
Aku tutup kembali gorden yang tadi sempat kubuka. ku balikan badan. Ah tidur lagi saja pikirku. Baru saja aku melangkah, tiba-tiba knop pintu bergerak dan perlahan pintu terbuka sedikit demi sedikit. Kulihat tangan berbalut kain putih itu memegang knopnya. Ya ampun... Aku tak berani melihat, ku palingkan wajahku ke arah belakang. Berharap pintu itu tertutup kembali. Namun sia-sia saja aku berharap, pintu malah semakin terbuka lebar. Aku mengintip dari kaca kecil yang ada di atas meja belajarku. Kulihat sesosok tubuh berbalut kain putih perlahan brjalan ke arahku. Aku semakin kaget ketika pundaku ada yang menyentuh. Dan terdengar sapaan halus menyapaku, "hmm.. udah bngun ya?"
Perlahan aku mulai berani menengok ke arah belakang. Dan kulihat seorang wanita berdiri di belakangku dengan mukena masih menempel di tubuhnya, wanita yang selama ini aku kenal. Wanita yang biasa aku panggil Ibu. Hmm....ternyata Ibu baru saja hendak melaksanakan sholat malam, ketika tiba-tiba saja dia mendengar suara gorden terbuka dari arah kamarku.
02.30
*Tumben malam ini tidur di kamar , karena biasanya tidur di sofa...
Tepat di suatu ruangan berukuran 3x4, aku hanya bisa duduk termenung. Entah apa yang membangunkanku sehingga mataku tak lagi bisa terpejam. Sepi. Hanya terdengar suara detakan jarum jam dan ah.. Detakan jantungku pun msih bisa terdengar dengan jelas. Namun tak berselang berapa lama tiba-tiba detak jantungku seakan terhenti, berganti dengan suara langkah kaki yang sangat berat dan tidak teratur. Ada perasaan cemas & takut ketika suara langkah itu semakin dekat, dekat, dan.... Teng..Teng.. Oh.. Ternyata tukang ronda. Setiap malam, memang warga di lingkunganku rajin bergiliran melaksanakan ronda. Tingkatkan K3 kata pak RW suatu hari.
Belum hilang rasa kagetku, tiba-tiba saja aku mencium sesuatu. Sesuatu yang samar-samar aku kenal, semakin lama semakin kuat saja baunya, seperti bau kembang. Ya Kembang, kembang yg selalu di pakai untuk...
Ya ampun aku baru ingat tadi sore nenek di samping rumahku bilang, kalo kembang wijaya kusuma yang tumbuh di depan jendela kamarku akan mekar malam ini. Hmm.. Ternyata sudah mekar ya. Bunga yg aneh masa mekar malam-malam.
Perlahan ku dekati jendela kamarku, berharap aku bisa melihat bunga yang baru mekar itu. Ku buka gordennya. Dan... ya ampun, jantungku seakan mau copot, ketika tiba-tiba saja aku melihat sesosok makhluk hitam legam dengan bola mata melotot tajam kearahku, menatapku dengan penuh misteri. Sesekali lidahnya terjulur keluar, kulihat mulutnya mulai brgerak & brsuara.. Tkek...Tkek...
Suara nyaring tokek brgema di dalam kamarku. Entah sudah berapa lama tokek itu bersemayam di belakang lemari kamarku. Mungkin sejak kamar ini jarang ku tempati.
Aku tutup kembali gorden yang tadi sempat kubuka. ku balikan badan. Ah tidur lagi saja pikirku. Baru saja aku melangkah, tiba-tiba knop pintu bergerak dan perlahan pintu terbuka sedikit demi sedikit. Kulihat tangan berbalut kain putih itu memegang knopnya. Ya ampun... Aku tak berani melihat, ku palingkan wajahku ke arah belakang. Berharap pintu itu tertutup kembali. Namun sia-sia saja aku berharap, pintu malah semakin terbuka lebar. Aku mengintip dari kaca kecil yang ada di atas meja belajarku. Kulihat sesosok tubuh berbalut kain putih perlahan brjalan ke arahku. Aku semakin kaget ketika pundaku ada yang menyentuh. Dan terdengar sapaan halus menyapaku, "hmm.. udah bngun ya?"
Perlahan aku mulai berani menengok ke arah belakang. Dan kulihat seorang wanita berdiri di belakangku dengan mukena masih menempel di tubuhnya, wanita yang selama ini aku kenal. Wanita yang biasa aku panggil Ibu. Hmm....ternyata Ibu baru saja hendak melaksanakan sholat malam, ketika tiba-tiba saja dia mendengar suara gorden terbuka dari arah kamarku.
02.30
*Tumben malam ini tidur di kamar , karena biasanya tidur di sofa...
0 comments:
Posting Komentar