Kepada :
Jodohku di Masa Depan
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Seiring rasa cinta dan hormat yang tak terkira, bersama rangkaian bunga cinta terindah di taman-taman hatiku, taman jiwaku. Dari ketulusan hatiku kukirimkan seuntai harapan penuh asa, tertuang tarian-tarian pena kecilku dalam secarik kertas penuh makna.
Apa kabar Ukhti.?
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan barakah-Nya, sehingga aku pun yakin Ukhti baik-baik saja di sana. Seperti hal nya Ukhti, aku pun saat ini baik-baik saja, walaupun minggu kemarin sempat sakit beberapa hari. Mungkin terlalu lelah karena hampir setiap hari aku bergelut dengan skripsi. Tapi tak apalah, ini adalah suatu perjuangan, pengharapan serta suatu kesungguhan hati untuk melangkah dan berjalan bersamamu yang masih menugguku di ujung penantian.
Ukhti…
Saat ini, ketika tanganku menari-nari bersama pena menggoreskan sebuah harapan, aku masih bersama senja menemani jingga yang semakin memudar warnanya, menanti asa yang makin hari kian membuncah rasanya. Seakan menggelora memenuhi relung-relung jiwaku dan mengisi ruang-ruang hatiku. Berharap semua akan datang tepat pada waktunya, melangkah, berjalan beriringan, dalam suatu bahtera kehidupan yang penuh berkah dan ridha Illahi. Aamiin.
Ukhti…
Biarlah senja itu memudarkan warnanya di setiap soreku yang jingga, tapi asa ini, harapan ini tidak akan pernah pudar, bahkan akan tetap terpatri dalam sanubari. Kokoh bagaikan karang yang tak mudah terhempas ombak di lautan, tangguh seperti gunung-gunung yang terpaku ke dasar bumi.
Jangan bosan menunggu yah.. karena di sini pun aku senantiasa berusaha, untuk segera setepat mungkin menyelesaikan studi ku. Insya Allah jika sudah selesai aku akan segera pulang dan menjemputmu. Percayalah semua itu indah pada waktunya.
Itu saja yang bisa kusampaikan, mohon maaf karena baru kali ini aku membalas suratmu. Sebagai permintaan maaf, kutuliskan sebait puisi untukmu, semoga suka.
"Andai waktu bisa menunggu setahun atau setengah tahun pun, mungkin niat ini akan segera terlantun, bersama doa malam yang senantiasa mengalun, ditemani semilir angin yang mengayun daun berembun."
Salam Ukhuwah,
KaDe
Jodohku di Masa Depan
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Seiring rasa cinta dan hormat yang tak terkira, bersama rangkaian bunga cinta terindah di taman-taman hatiku, taman jiwaku. Dari ketulusan hatiku kukirimkan seuntai harapan penuh asa, tertuang tarian-tarian pena kecilku dalam secarik kertas penuh makna.
Apa kabar Ukhti.?
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan barakah-Nya, sehingga aku pun yakin Ukhti baik-baik saja di sana. Seperti hal nya Ukhti, aku pun saat ini baik-baik saja, walaupun minggu kemarin sempat sakit beberapa hari. Mungkin terlalu lelah karena hampir setiap hari aku bergelut dengan skripsi. Tapi tak apalah, ini adalah suatu perjuangan, pengharapan serta suatu kesungguhan hati untuk melangkah dan berjalan bersamamu yang masih menugguku di ujung penantian.
Ukhti…
Saat ini, ketika tanganku menari-nari bersama pena menggoreskan sebuah harapan, aku masih bersama senja menemani jingga yang semakin memudar warnanya, menanti asa yang makin hari kian membuncah rasanya. Seakan menggelora memenuhi relung-relung jiwaku dan mengisi ruang-ruang hatiku. Berharap semua akan datang tepat pada waktunya, melangkah, berjalan beriringan, dalam suatu bahtera kehidupan yang penuh berkah dan ridha Illahi. Aamiin.
Ukhti…
Biarlah senja itu memudarkan warnanya di setiap soreku yang jingga, tapi asa ini, harapan ini tidak akan pernah pudar, bahkan akan tetap terpatri dalam sanubari. Kokoh bagaikan karang yang tak mudah terhempas ombak di lautan, tangguh seperti gunung-gunung yang terpaku ke dasar bumi.
Jangan bosan menunggu yah.. karena di sini pun aku senantiasa berusaha, untuk segera setepat mungkin menyelesaikan studi ku. Insya Allah jika sudah selesai aku akan segera pulang dan menjemputmu. Percayalah semua itu indah pada waktunya.
Itu saja yang bisa kusampaikan, mohon maaf karena baru kali ini aku membalas suratmu. Sebagai permintaan maaf, kutuliskan sebait puisi untukmu, semoga suka.
"Andai waktu bisa menunggu setahun atau setengah tahun pun, mungkin niat ini akan segera terlantun, bersama doa malam yang senantiasa mengalun, ditemani semilir angin yang mengayun daun berembun."
Salam Ukhuwah,
KaDe
1 comments:
co cweeeettt ...
Posting Komentar