BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Halaman

Selasa, 15 Maret 2011

Memahami Format Audio dan Video (1)

Macam-macam Format Audio

Saat ini pengguna komputer sudah tidak lagi menggunakan komputer sebagai sarana bekerja saja, namun lebih dari itu, juga sebagai pemutar audio dan juga video.

Dan pernahkah anda dalam menjalankan audio dan video tersebut, dapat dijalankan dikomputer yang satu, tetapi tidak dapat dijalankan pada komputer yang lain, media player tidak berfungsi dll bahkan layar monitor malah gelap. Hal ini dikarenakan codec yang tidak terdapat pada komputer untuk menjalankannya dan juga dapat berupa format files yang tidak tepat.

Untuk dapat mengetahui penyebab hal tersebut, mau tidak mau kita juga harus memahami apa yang disebut codec dan format files yang beraneka ragam.

Pengertian dari Format file itu sendiri adalah kode informasi untuk penyimpanan file komputer, Sedangkan Codec adalah seperangkat software ; yang mengompres (compress) dan mendekompres (decompress) data di file media bila file tersebut ingin dikuka kembali.

File Media biasanya berukuran besar, dan agar dapat diproses dan dikirim ( via internet, cd room dll ), file tersebut biasanya dikompres terlebih dahulu, sehingga tidak menyita kapasitas penyimpanan atau disebut juga Lossy atau Lossless Compression yang berarti lebih banyak data tersimpan dan menghapus detil-detil yang tidak mencolok ditelinga atau mata, seperti misalnya film, akan menyimpan frame secara berurutan.

Dan jika ingin menghemat kapasitas penyimpan, kita hanya menyimpan frame pertama dalam urutan dan variasi antar frame sesudahnya. Namun apabila dikompres lagi akan semakin terasa, sehingga kita harus menyeimbangkan antara kualitas gambar atau suara untuk membuat suatu ukuran file.

Beberapa Codec dan Format file yang umum adalah :

FORMAT AUDIO
AAC ( Advance Audio Codec ) : adalah sistem lossy compession untuk file audio, dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group ( Fraunhofer Institute, Dolby, Sony, Nokia dan AT&T ) untuk menggantikan MP3. Ini perluasan dari MPEG-2 standard dan mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan MP3, kompresi yang lebih effisien dengan kualitas suara audio yang lebih baik dan mendukung audio multichannel.

AIFF dan AIFC ( Audio Interchange File Format ) : merupakan format file yang tidak dikompres, yang dikembangkan oleh Apple pada Machintosh dan platform Unix.

MP3 : MP3 ( MPEG-1/2 Audio Layer 3 ) adalah format audio yang paling poluler. Menggunakan algoritma audio lossy compression untuk mengurangi ukuran file, sambil memprouksi kembali lagi aslinya. MP3 dikembangkan di German Fraunhofer Institute dan berbasis format MPEG ( lihat format video ). MP3 mengalami kejayaan pada tahun 1995, dimana semakin banyak file MP3 tersedia diinternet dan popularitasnya semakin terdongkrak karena kualitasnya dan kapasitas yang menjadi relatif sangat kecil. Kompresi MP3 dapat dilakukan dengan bit-rate yang beragam. Standar yang baik untuk kualitas audio dan ukuran file adalah 128 Kbps, untuk mendapati kualitas yang mendekati kualitas CD diperlukan bit-rate 192 kbps. Kualitas CD dan MP3 sulit dibedakan pada bit-rate 192 kbps. Pada tahun 2001, MP3 Pro generasi berikutnya diperkenalkan dan menawarkan kualitas suara dan kompresi yang sudah ditingkatkan, namun karena tidak ada decoder MP3Pro gratisan, format yang sebenarnya luar biasanya ini belum dapat menggantikan standar MP3.

Ogg dan Ogg Vorbis : Ogg adalah format multimedia gratisan yang dirancang untuk streaming dan penyimpanan yang effiesien. Format ini dikembangkan oleh Xiph.org Foundation. Begitu pula Vorbis yang merupakan codec audio gratisan. Vorbis biasanya dipasang bersama Ogg, sehingga muncullah yang namanya Ogg Vorbis. Peluncuran format dan codec ini sebenarnya respon atas rencana pemilik MP3 pada tahun 1998 yang hendak mengenakan biaya lisensi untuk format MP3. OggVorbis sangat populer dikalangan open source, karena kualitas dan sifatnya yang gratis. Namun hingga saat ini walaupun gratis, masih sedikit player yang mendukung format ini, salah satu yang terkenal adalah winamp yang ikut mendukung format Ogg Vorbis.

RealAudio : adalah codec audio yang dikembangkan oleh Real Networks pada tahun 1995. Codec ini awalnya dikembangkan untruk transmisi bandwith rendah. Dapat digunakan untuk streaming informasi audio dan dapat berjalan saat file audio tersebut masih didownload. RealAudio banyak digunakan oleh statiun radio untuk streaming program-program mereka via internet secara real time. RealNetworks juga menyediakan player software gratisan dan berbayar yang bernama RealPlayer, namun untuk yang gratisan tidak dapat melakukan meyimpan audio stream sebagai file.

WAV (WAVE-form) : adalah standar audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM, WAV ini adalah format utama untuk menyimpan data audio mentah pada Windows dan menggunakan metode yang sama dengan AIFF Apple untuk menyimpan data. WAV menggunakan teknik pulse-code modulation (PCM) yang tidak dikompres. Dengan cara ini , detil tidak hilang ketika audio analog didigitalkan dan disimpan. Ini membuat format WAV (menggunakan PCM) menjadi pilihan untuk mengedit audio high-fidelity. Akan tetapi untuk keperluan mengoleksi musik, transfer via internet dan memainkan diplayer portable, format ini kurang popular dibandingkan dengan MP3, Ogg Vorbis dan VMA yang dikarenakan ukuran file yang sangat besar.

WMA ( Window Media Audio ) : adalah codec untuk lossy compression, yang dikembangkan pertama sekali ujua untuk menyaingi MP3 oleh Microsoft. Sementara ini Microsoft memposisikan WMA bersaing dengan AAC yang digunakan pada produk Apple seperti iPod dan iTunes Music Strore. WMA juga menggunakan sistem Digital Rights Management seperti AAC untuk proteksi penggandaan dan membatasi pemutaran pada PC atau peranti tertentu. WMA audio stream hampir selalu dengan file ASF. Jika hanya membawa data audio, biasnya file mempunyai ekstensi .WMA. Adapula versi lossless untuk multichannel surround sound dan untuk voice encoding (WMA Voice).


Sumber :
www.thehack3r.com


0 comments: