BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Halaman

Senin, 25 April 2011

Laki-laki yang Merindu

Kau begitu tegar dan ikhlas, walau salah seorang yang kau sayangi telah pergi untuk kembali menghadap-Nya. Setidaknya itulah yang kau perlihatkan padaku dan pada sahabat-sahabatmu. Bahkan pada semua orang yang datang pada saat itu untuk sekedar mengucapkan berbela sungkawa atas ‘kepergian’ ayahmu.

***

Tiba-tiba saja kedua mataku menghangat dan perlahan bulir itu jatuh. Seakan membasahi hatiku yang diliputi rasa rindu. Rindu pada seseorang yang jauh di negeri sebrang sana. Yang selalu mengajarkanku tentang keikhlasan, kejujuran dan ketegaran untuk menghadapi kerasnya hidup ini. Dan yang mengajarkan aku untuk selalu bersinar seperti cahaya mentari yang bisa menerangi bumi. Namun saat ini, detik ini aku masih belum mampu menjadi cahaya seperti yang Ia inginkan. Aku hanya bisa menjadi seberkas cahaya lilin yang menerangi sepetak ruangan yang semakin lama cahayanya kian meredup.

Dan saat ini aku merindukan nasihat-nasihatnya lagi. Nasihat yang Ia sampaikan dengan cara yang tidak biasa, begitu tegas dan keras. Tapi aku tahu itulah nasihatnya, itulah didikannya. Karena aku laki-laki, harus tegar dan kokoh bagaikan karang yang tak mudah terhempas ombak di lautan, tangguh seperti gunung-gunung yang terpaku ke dasar bumi. Hanya itulah kata-kata yang Ia ucapkan sebelum benar-benar pergi, sampai akhirnya bis itu memisahkan kami.

Pernah suatu hari aku bertanya,
“Kenapa harus jauh-jauh mencari kerja, bukankah di sini juga banyak pekerjaan”.

Dan Ia pun hanya tersenyum dan berkata, ”keadaan..keadaanlah yang memaksa”.

Aku mengerti itu. Begitu berat perjuangannya. Aku pun semakin mengerti ketika murobbiku berkata salah satu jihad yang diridhoi Alloh ialah kerja kerasnya seorang suami untuk menafkahi keluarganya. Dan aku pun mengerti ketika Ia memutuskan untuk pergi. Hanya satu yang bisa kutangkap dari raut wajahnya yang sudah menua. Keluarga.


*Insomnia di Sudut Kostan yang Berdebu (250411)

Jumat, 15 April 2011

Tujuh Keajaiban Dunia

Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari “Tujuh keajaiban dunia” pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir yang merupakan “Tujuh keajaiban dunia” saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak-sesuaian, sebagian besar daftar berisi :

1. Piramida
2. Taj Mahal
3. Tembok besar China
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara eiffel
7. Kuil parthenon

Kita mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab, Ya sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknnya, Sang Guru berkata “Baik Katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa bantu memilihnya.

Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, saya pikir “Tujuh keajaiban dunia” adalah :
1. Bisa melihat
2. Bisa mendengar
3. Bisa menyentuh
4. Bisa meyayangi
(Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan)
5. Bisa merasakan
6. Bisa tertawa
7. Dan, bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutkan “KEAJAIBAN”. Sementara kita lihat lagi semua yang Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai “BIASA”. Semoga hari ini anda diingatkan tentang segala hal yang betul-betul ajaib dalam kehidupan anda.

* Dikutip dari mailing list motivasi_net@yahoogroups.com

Sejarah Kabupaten Majalengka

Pemerintahan Batara Gunung Picung

Kerajaan Hindu di Talaga berdiri pada abad XIII Masehi, Raja tersebut masih keturunan Ratu Galuh bertahta di Ciamis, beliau adalah putera V, juga ada hubungan darah dengan raja-raja di Pajajaran atau dikenal dengan Raja Siliwangi. Daerah kekuasaannya meliputi Talaga, Cikijing, Bantarujeg, Lemahsugih, Maja dan sebagian Selatan Majalengka.Pemerintahan Batara Gunung Picung sangat baik, agam yang dipeluk rakyat kerajaan ini adalah agama Hindu. Pada masa pemerintahaannya pembangunan prasarana jalan perekonomian telah dibuat sepanjang lebih 25 Km tepatnya Talaga – Salawangi di daerah Cakrabuana.Bidang Pembangunan lainnya, perbaikan pengairan di Cigowong yang meliputi saluran-saluran pengairan semuanya di daerah Cikijing.Tampuk pemerintahan Batara Gunung Picung berlangsung 2 windu.Raja berputera 6 orang yaitu :- Sunan Cungkilak – Sunan Benda – Sunan Gombang – Ratu Panggongsong Ramahiyang- Prabu Darma Suci- Ratu Mayang KarunaAkhir pemerintahannya kemudian dilanjutkan oleh Prabu Drama Suci.

Pemerintahan Prabu Darma Suci
Disebut juga Pandita Perabu Darma Suci. Dalam pemerintahan raja ini Agama Hindu berkembang dengan pesat (abad ke-XIII), nama beliau dikenal di Kerajaan Pajajaran, Jawa Tengah, Jayakarta sampai daerah Sumatera. Dalam seni pantun banyak diceritakan tentang kunjungan tamu-tamu tersebut dari kerajaan tetangga ke Talaga, apakah kunjungan tamu-tamu merupakan hubungan keluarga saja tidak banyak diketahui.Peninggalan yang masih ada dari kerajaan ini antara lain Benda Perunggu, Gong, Harnas atau Baju Besi.Pada abad XIIX Masehi beliau wafat dengan meninggalkan 2orang putera yakni:- Bagawan Garasiang – Sunan Talaga Manggung.

Pemerintahan Sunan Talaga Manggung
Tahta untuk sementara dipangku oleh Begawan Garasiang,.namun beliau sangat mementingkan Kehidupan Kepercayaan sehingga akhirnya tak lama kemudian tahta diserahkan kepada adiknya Sunan Talaga Manggung.Tak banyak yang diketahui pada masa pemerintahan raja ini selain kepindahan beliau dari Talaga ke daerah Cihaur Maja.

Pemerintahan Sunan Talaga Manggung
Sunan Talaga Manggung merupakan raja yang terkenal sampai sekarang karena sikap beliau yang adil dan bijaksana serta perhatian beliau terhadap agama Hindu, pertanian, pengairan, kerajinan serta kesenian rakyat.Hubungan baik terjalin dengan kerajaan-kerajaan tetangga maupun kerajaan yang jauh, seperti misalnya dengan Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Cirebon maupun Kerajaan Sriwijaya.Beliau berputera dua, yaitu :- Raden Pangrurah – Ratu Simbarkencana Raja wafat akibat penikaman yang dilakukan oleh suruhan Patih Palembang Gunung bernama Centangbarang. Kemudian Palembang Gunung menggantikan Sunan Talaga Manggung dengan beristrikan Ratu Simbarkencana. Tidak beberapa lama kemudian Ratu Simbarkencana membunuh Palembang Gunung atas petunjuk hulubalang Citrasinga dengan tusuk konde sewaktu tidur.Dengan meninggalnya Palembang Gunung, kemudian Ratu Simbarkencana menikah dengan turunan Panjalu bernama Raden Kusumalaya Ajar Kutamanggu dan dianugrahi 8orang putera diantaranya yang terkenal sekali putera pertama Sunan Parung.

Pemerintahan Ratu Simbarkencana
Sekitar awal abad XIV Masehi, dalam tampuk pemerintahannya Agama Islam menyebar ke daerah-daerah kekuasaannya dibawa oleh para Santri dari Cirebon.juga diketahui bahwa tahta pemerintahan waktu itu dipindahkan ke suatu daerah disebelah Utara Talaga bernama Walangsuji dekat kampung Buniasih.Ratu Simbarkencana setelah wafat digantikan oleh puteranya Sunan Parung.

Pemerintahan Sunan Parung
Pemerintahan Sunan Parung tidak lama, hanya beberapa tahun saja.Hal yang penting pada masa pemerintahannya adalah sudah adanya Perwakilan Pemerintahan yang disebut Dalem, antara lain ditempatkan di daerah Kulur, Sindangkasih, Jerokaso Maja.Sunan Parung mempunyai puteri tunggal bernama Ratu Sunyalarang atau Ratu Parung.

Pemerintahan Ratu Sunyalarang
Sebagai puteri tunggal beliau naik tahta menggantikan ayahandanya Sunan Parung dan menikah dengan turunan putera Prabu Siliwangi bernama Raden Rangga Mantri atau lebih dikenal dengan Prabu Puck Umum.Pada masa pemerintahannya Agama Islam sudah berkembang dengan pesat. Banyak rakyatnya yang memeluk aama tersebut hingga akhirnya baik Ratu Sunyalarang maupun Prabu Pucuk Umum memeluk Agama Islam. Agama Islam berpengaruh besar ke daerah-daerah kekuasaannya antara lain Maja, Rajagaluh dan Majalengka.Prabu Pucuk Umum adalah Raja Talaga ke-2 yang memeluk Agama IslamHubungan pemerintahan Talaga dengan Cirebon maupun Kerajaan Pajajaran baik sekali. Sebagaimana diketahui Prabu Pucuk Umum adalah keturunan dari prabu Siliwangi karena dalam hal ini ayah beliau yang bernama Raden Munding Sari Ageng merupakan putera dari Prabu Siliwangi. Jadi pernikahan Prabu Pucuk Umum dengan Ratu Sunyalarang merupakan perkawinan keluarga dalam derajat ke-IV.Hal terpenting pada masa pemerintahan Ratu Sunyalarang adalah Talaga menjadi pusat perdagangan di sebelah Selatan

Pemerintahan Rangga Mantri atau Prabu Pucuk Umum
Dari pernikahan Raden Rangga Mantri dengan Ratu Parung (Ratu Sunyalarang) melahirkan 6 orang putera yaitu :- Prabu Haurkuning – Sunan Wanaperih – Dalem Lumaju Agung- Dalem Panuntun – Dalem Panaekan Akhir abad XV Masehi, penduduk Majalengka telah beragama Islam.Beliau sebelum wafat telah menunjuk putera-puteranya untuk memerintah di daerah-daerah kekuasaannya, seperti halnya :Sunan Wanaperih memegang tampuk pemerintahan di Walagsuji;Dalem Lumaju Agung di kawasan Maja;Dalem Panuntun di Majalengka sedangkan putera pertamanya, Prabu Haurkuning, di Talaga yang selang kemudian di Ciamis. Kelak keturunan beliau banyak yang menjabat sebagai Bupati.Sedangkan dalem Dalem Panaekan dulunya dari Walangsuji kemudian berpindah-pindah menuju Riung Gunung, sukamenak, nunuk Cibodas dan Kulur.Prabu Pucuk Umum dimakamkan di dekat Situ Sangiang Kecamatan Talaga.
Pemerintahan Sunan Wanaperih

Terkenal Sunan Wanaperih, di Talaga sebagai seorang Raja yang memeluk Agama Islam pun juga seluruh rakyat di negeri ini semua telah memeluk Agama Islam.Beliau berputera 6orang , yaitu :- Dalem Cageur – Dalem Kulanata – Apun Surawijaya atau Sunan Kidul- Ratu Radeya – Ratu Putri – Dalem Wangsa GoparanaDiceritakan bahwa Ratu Radeya menikah dengan Arya Sarngsingan sedangkan Ratu Putri menikah dengan putra Syech Abu Muchyi dari Pamijahan bernama Sayid Ibrahim Cipager.Dalem Wangsa Goparana pindah ke Sagalaherang Cianjur, kelak keturunan beliau ada yang menjabat sebagai bupati seperti Bupati Wiratanudatar I di Cikundul. Sunan Wanaperih memerintah di Walangsuji, tetapi beliau digantikan oleh puteranya Apun Surawijaya, maka pusat pemerintahan kembali ke Talaga. Putera Apun Surawijaya bernama Pangeran Ciburuy atau disebut juga Sunan Ciburuy atau dikenal juga dengan sebutan Pangeran Surawijaya menikah dengan putri Cirebon bernma Ratu Raja Kertadiningrat saudara dari Panembahan Sultan Sepuh III Cirebon.Pangeran Surawijaya dianungrahi 6orang anak yaitu – Dipati Suwarga-Mangunjaya – Jaya Wirya – Dipati Kusumayuda – Mangun Nagara – Ratu Tilarnagara Ratu Tilarnagara menikah dengan Bupati Panjalu (Kerajaan Panjalu Ciamis) yang bernama Pangeran Arya Sacanata yang masih keturunan Prabu Haur Kuning. Pengganti Pangeran Surawijaya ialah Dipati Suwarga menikah dengan Putri Nunuk dan berputera 2orang , yaitu :- Pangeran Dipati Wiranata- Pangeran Secadilaga atau pangeran RajiPangeran Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata dan setelah itu diteruskan oleh puteranya Pangeran SecanataEyang Raga Sari yang menikah dengan Ratu Cirebon mengantikan Pangeran Secanata. Arya Secanata memerintah ± tahun 1962; pengaruh V.O.C. sudah terasa sekali. Hingga pada tahun-tahun tersebut pemerintahan di Talaga diharuskan pindah oleh V.O.C. ke Majalengka. Karena hal inilah terjadi penolakan sehingga terjadi perlawanan dari rakyat Talaga.Peninggalan masa tersebut masih terdapat di museum Talaga berupa pistol dan meriam.

SEJARAH DALAM SEJARAH SINGKAT KABUPATEN MAJALENGKA
Kabupaten Majalengka sebuah kota kecil yang bersahaja di Jawa Barat. Di sana tidak ada gedung pencakar langit, tidak semarak oleh jajaran mall atau pusat perbelanjaan modern lainnya. Malahan, kota kecil ini nampak bersih. Kebersihan tidak hanya nampak pada fisik kota, namun juga komunitas masyarakatnya. Salah satunya adalah di Pondok Pesantren Al Mizan di Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi.

Kebupaten Majalengka berada pada ketinggian 19 – 857 m di atas permukaan laut. Sebagian besar merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 500 – 857 m di atas permukaan laut, 40%. Kondisi ini menjadikan kabupaten seluas 1204,24 km2 yang meliputi 23 kecamatan mempunyai tanah yang subur. Tak salah jika Pemerintah Kabupaten Majalengka mengandalkan bidang agribisnis dalam upaya meningkatkan pemasukan asli daerah. Hal ini tercermin dari catatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2005 yang mencatat pemasukan sebesar 30,08% dari sektor agribisnis, terdiri dari pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Bahkan, potensi di sektor agribisnis ini dijadikan visi kabupaten “Majalengka Kabupaten Agribisnis Termaju di Jawa Barat Tahun 2010 Berbasis Masyarakat Agamis dan Partisipatif”.
Kabupaten Majalengka yang terdiri dari 331 desa (264 berstatus desa swadaya dan 67 berstatus desa swakarya) berpenghuni penduduk sebanyak 1.169.337 (2005), yang terdiri dari laki-laki 577.633 jiwa dan perempuan 591.704 jiwa. Ini artinya, kabupaten yang luasnya 2,71% luas Provinsi Jawa Barat ini kepadatan penduduknya mencapai 971 orang per km2. Mayoritas penduduk usia kerja di Majalengka bergerak di bidang pertanian, yaitu sekitar 58,73 % dari total penduduk usia produktif. Komoditi utama pertanian yang memegang kendali utama selain padi, adalah tanaman ubi kayu dan bawang merah.

Selain itu, 36% dari total penduduk usia produktif bekerja di sektor industri pengolahan. Industri pengolahan yang ada bermacam-macam, misalnya: industri bola sepak, genteng keramik, anyaman rotan, anyaman bambu, dan makanan. Industri pembuatan bola sepak terdapat di Kecamatan Kadipaten berkualitas ekspor. Negara tujuan ekspor meliputi Jepang, Korea, dan negara-negara di Timur Tengah, serta Amerika. Bahkan, perusahaan bola sepak di Majalengka ini pernah memenangkan tender pada Piala Dunia di Perancis tahun 1998. Dan, sangat dimungkinkan pada Piala Dunia di Afrika Selatan 2010, bola sepak dari tangan-tangan trampil masyarakat Majalengka akan menjadi perwakilan Indonesia di ajang yang menyedot perhatian seluruh masyarakat dunia itu.

Pusat perekonomian Kabupaten Majalengka ada di wilayah utara. Pasar besar terdapat di Kecamatan Kadipaten dan Jatiwangi. Di pasar-pasar itu hasil pertanian dan industri olahan dari kecamatan lain dipasarkan.

Kekayaan alam di bumi Majalengka cukup besar dan didukung kemampuan sumber daya manusianya yang ulet serta terampil cukup menjadi modal utama bagi kabupaten ini untuk mencapai cita-cita (semboyan kota): Sindangkasih Sugih Mukti, yang berarti Majalengka (Sindangkasih) kaya dan bahagia.

Selain bola sepak yang menjadikan Majalengka di kenal masyarakat internasional, di bidang sastra kabupaten yang ulang tahunnya diperingati setiap tanggal 7 Juli ini juga melahirkan seorang sastrawan yang dikenal masyarakat internasional: Ajib Rosidi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ulrich Kratz (1988), salah seorang peneliti sastra Indonesia asal Inggris, hingga tahun 1983, Ajip adalah pengarang puisi dan cerita pendek yang paling produktif, yang telah menghasilkan 326 judul karya yang dipublikasikannya dalam 22 majalah, seperti majalah sastra Horison, Kisah, Zenith, Mimbar Indonesia, dan Budaya Jaya. Oleh karena itu, selain dikenal sebagai penyair, Ajip dikenal pula sebagai penulis cerita pendek, novel, dan naskah drama, yang ditulisnya tidak hanya dalam bahasa Indonesia, tetapi juga dalam bahasa Sunda.

Penyair kelahiran Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, 31 Januari 1938 ini, mulai menulis kegiatannya dalam bidang sastra sejak usia remaja. Pendidikan formal yang ditempuhnya hanya tingkat SMA, dan itu pun tidak tamat. Namun demikian, Ajip mampu mengembangkan dirinya hingga mencapai tingkat dunia, yang ditempuhnya secara autodidak. Kemampuan Ajip dalam menulis tidak hanya menguasai satu bidang, tetapi banyak bidang (puisi, cerpen, novel, esai). Namun, orang lebih mengenalnya sebagai penyair yang pernah mendapat Hadiah Sastra Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN) pada tahun 1955-1956 untuk kumpulan puisi yang ditulisnya (Pesta). Hadiah yang sama juga diterimanya pada 1967-1968 untuk kumpulan cerita pendek yang ditulisnya, yang diberi judul Sebuah Rumah Buat Hari Tua.

Di tingkat nasional, menginjak usianya yang ke-517, citra Majalengka membaik. Tahun 2007 kota ini kembali mendapat penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia. Hal ini ditandai dengan diterimanya Satya Lencana Pembangunan Bidang Pertanian serta Bidang Koperasi & UKM oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Tekad untuk menjadi lebih baik dapat dilihat dari visi pembangunan kabupaten ini, yang berusaha menjadikan masyarakatnya agamis dan partisipatif. Upaya pemerintah untuk mengajak masyarakatnya lebih agamis (Islamis) ini seolah meneruskan perjalanan sejarah keagamaan masyarakat Majalengka.

Menurut berbagai sumber sejarah, sekitar tahun 1480 M, masa masuknya agama Islam di Jawa, di Desa Sindangkasih Majalengka berkuasa Ratu Nyi Rambut Kasih, keturunan Prabu Siliwangi yang memeluk Agama Hindu. Dalam suatu waktu, Ratu mendengar daerah Talaga, tempat tujuan awal ia akan bermukim, sudah masuk Islam. Sehingga ia urung menggapai tujuan awalnya, dan menancapkan kekuasaanya di Sindangkasih (Kulur, Kawunghilir, Cieurih, Cicenang, Cigasong, Babakanjawa, Munjul dan Cijati).

Tahun 1489, Pangeran Muhammad dan istrinya Siti Armilah mendatangi Nyi Rambut Kasih untuk mengajak ratu masuk Islam, dan kerajaanya menjadi bagian wilayah Kesultanan Cirebon. Nyi Rambut Kasih menolak, dan pertempuran antara pasukan Sindangkasih dengan pasukan Kesultanan Cirebon menjadi babakan sejarah masuknya Islam di Majalengka. Akhir pertempuran itu, Kerajaan Sindangkasih menjadi bagian kesultanan, dan Ratu Nyi Rambut Kasih tetap memeluk Hindu. Tak lama berselang, Kesultanan Cirebon wilayahnya semakin luas, yakni, Talaga, Maja, dan Majalengka. Sejak itu, babakan baru sejarah keagamaan masyarakat Majalengka dimulai, dengan penyebaran Agama Islam oleh bupati yang memeluk Islam.

Pada 1650, pengaruh Mataram masuk ke Majalengka, karena Cirebon telah menjadi kekuasaan Mataram. Akibat kekalahan perang antara Kerajaan Mataram dan kolonial, tahun 1705, seluruh Jawa Barat masuk kekuasaan Hindia Belanda. Pada 1706 Belanda menetapkan Pangeran Aria Cirebon sebagai gubernur, bagian dari struktur kekuasaan kolonial, untuk seluruh Priangan. Para bupati diberi wewenang untuk mengambil pajak dari rakyat, termasuk Majalengka bagi kepentingan upeti kepada Belanda. Di bawah pemerintahan kolonial, Majalengka, tidak memiliki kekuatan politis keagamaan. Galibnya, pendidikan keagamaan terabai oleh pemerintah. Hal ini menjadi perjalanan umum sejarah pendidikan keagamaan di Indonesia, pendidikan keagamaan selanjutnya berbasis di masyarakat: pesantren salah satunya.

Geologi Kabupaten Majalengka
Menurut keadaan geologi yang meliputi sebaran dan struktur batuan, terdapat beberapa batuan dan formasi batuan yaitu Aluvium seluas 17.162 Ha (14,25%), Pleistocene Sedimentary Facies seluas 13.716 Ha (13,39%), Miocene Sedimentary Facies seluas 23,48 Ha (19,50%), Undiferentionet Vulcanic Product seluas 51.650 Ha (42,89%), Pliocene Sedimentary Facies, seluas 3.870 Ha (3,22%), Liparite Dacite seluas 179 Ha (0,15%), Eosene seluas 78 Ha (0,006%), Old Quartenary Volkanik Product seluas 10.283 Ha (8,54%). Jenis-jenis tanah di Kabupaten Majalengka ada beberapa macam, secara umum jenis tanah terdiri atas Latosol, Podsolik, Grumosol, Aluvial, Regosol, Mediteran, dan asosianya. Jenis-jenis tanah tersebut memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang keberhasilan sektor pertanian.

Morfologin Kabupaten Majalengka
Keadaan morfologi dan fisiografi wilayah Kabupaten Majalengka sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian suatu daerah dengan daerah lainnya, dengan distribusi sebagai berikut :

* Morfologi dataran rendah yang meliputi Kecamatan Kadipaten, Panyingkiran, Dawuan, Jatiwangi, Sumberjaya, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Cigasong, Majalengka, Leuwimunding dan Palasah. Kemiringan tanah di daerah ini antara 5%-8% dengan ketinggian antara 20-100 m di atas permukaan laut (dpl), kecuali di Kecamatan Majalengka tersebar beberapa perbukitan rendah dengan kemiringan antara 15%-25%.

* Morfologi berbukit dan bergelombang meliputi Kecamatan Rajagaluh dan Sukahaji sebelah Selatan, Kecamatan Maja, sebagian Kecamatan Majalengka. Kemiringan tanah di daerah ini berkisar antara 15-40%, dengan ketinggian 300-700 m dpl.

* Morfologi perbukitan terjal meliputi daerah sekitar Gunung Ciremai, sebagian kecil Kecamatan Rajagaluh, Argapura, Talaga, sebagian Kecamatan Sindangwangi, Cingambul, Banjaran, Bantarujeg dan Lemahsugih dan Kecamatan Cikijing bagian Utara. Kemiringan di daerah ini berkisar 25%-40% dengan ketinggian antara 400-2000 m di atas permukaan laut.

Cuaca dan iklim Kabupaten Majalengka
Curah hujan tahunan rata-rata di Kabupaten Majalengka berkisar antara 2.400 mm-3.800 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan sebanyak 11 hari/bulan. Angin pada umumnya bertiup dari arah Selatan dan tenggara, kecuali pada bulan April sampai dengan Juli bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan antara 3-6 knot (1 knot =1.285 m/jam).

Hidrologis Kabupaten Majalengka
Dari aspek hidrologis di Kabupaten Majalengka mempunyai beberapa jenis potensi sumber daya air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Potensi sumber daya air tersebut meliputi:

1. Air permukaan, seperti mata air, sungai, danau, waduk lapangan atau rawa,
2. Air tanah, seperti sumur bor dan pompa pantek dan air hujan. Adapun sungai-sungai yang besar diantaranya adalah Sungai Cilutung, Cideres, Cikeruh, Ciherang, Cikadondong, Ciwaringin, Cilongkrang, Ciawi, dan Cimanuk.

Minyak dan gas bumi Kabupaten Majalengka
Berdasarkan data dari Pertamina Eksplorasi dan Produksi Karang Ampel, bahwa potensi bahan minyak dan gas bumi di Kabupaten Majalengka meliputi 14 buah sumur minyak. Sisa cadangan total pasti minyak bumi mencapai 73.46.168 MSTB, sedangkan sisa cadangan total pasti gas alam mencapai 81.088,10 MMSCF.

Nama-nama Bupati Kabupaten Majalengka
1. RT. Dendranegara 1819 – 1848
2. RAA. Kartadiningrat 1848 – 1857
3. RAA. Bahudenda 1857 – 1863
4. RAA. Supradningrat 1863 – 1883
5. RAA. Supriadipraja 1883 – 1885
6. RMA. Supraadiningrat 1885 – 1902
7. RA. Sastrabahu 1902 – 1922
8. RMA. Suriatanudibrata 1922 – 1944
9. RA. Umar Said 1944 – 1945
10. R. Enoch 1945 – 1947
11. R.H. Hamid 1947 – 1948
12. R. Sulaeman Nata Amijaya 1948 – 1949
13. M. Chavil 1949
14. RM. Nuratmadibrata 1949 – 1957
15. H. Aziz Halim 1957 – 1960
16. H. RA. Sutisna 1960 – 1966
17. R. Saleh Sediana 1966 – 1978
18. H. Moch. S. Paindra 1978 – 1983
19. H. RE. Djaelani, SH. 1983 – 1988
20. Drs. H. Moch. Djufri Pringadi 1988 – 1993
21. Drs. H. Adam Hidayat, SH., M.Si 1993 – 1998
22. Hj. Tutty Hayati Anwar, SH., M.Si 1998 – 2008
23. H. Sutrisno, SE., M.Si 2008 – 2013

Sumber :
http://cirebonfree.blogspot.com/2010/11/sejarah-kabupaten-majalengka.html

Surat Dari Setan Untukmu .....

Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu.
Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu…..
Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan “Bismillah” sebelum memulai santapanmu,…… juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu……
Kau benar2 orang yang “bersyukur”……, Aku menyukainya… Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu..!!!!

Hai Bodoh, Kamu millikku.!!!!
Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,
dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu .
Malah aku masih membencimu,…!! karena aku benci Allah…..!!!
Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah !!!
Dia sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskannya..!!!!

Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu dihari depan…. ?
Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku,
dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka…..
Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH…..
Aku benar-benar berterimakasih padamu,….. karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani..

Kita nonton film porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangya , guyon2an jorok, bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua ,
Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.
TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja kan ……?

Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya …!!!!!!
Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita……
Ini hanya merupakan surat penghargaanku untuk mu……
Aku ingin mengucapkan ‘TERIMAKASIH’ karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu…………..

Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.
Saat kau tergoda berbuat dosa , kamu menghadiahkan tawa………
Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu………..
Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda…….

Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa….
Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin….!!!
Lakukan semua ini didepan anak-anak dan mereka akan menirunya…..!!!!
Begitulah anak-anak .

Baiklah, aku persilahkan kau bergerak sekarang.
Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi.
Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu.

Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.
Memperingati orang bukan tabiatku, tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh.

Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu.
Hanya saja kau harus menjadi orang tolol yang lebih baik dimata ALLAH SWT.

PS: Jika kau benar2 menyayangiku, kau tak akan membagi surat ini dengan siapapun

Jika Nabi Muhammad Datang ke Rumahmu …

Jika Nabi Muhammad datang ke rumahmu,
Untuk meluangkan waktu sehari dua hari bersamamu,
Tanpa kabar apa-apa sebelumnya,
Apakah yang akan kau lakukan untuknya?

Akankah kau sembunyikan buku duniamu,
Lalu kau ganti dengan cepat kitab hadits di rak buku?
Atau akankah kau sembunyikan majalah-majalahmu,
Dan kau hiasi mejamu dengan Qur’an yang berdebu?

Maukah kau mengajak Nabi berkunjung ke tempat yang biasa kau datangi,
Ataukah dengan cepat rencanamu kau ganti?
Akankah kau bahagia jika Nabi memperpanjang kunjungannya,
Atau kau malah tersiksa karena banyak yang harus kau sembunyikan darinya?

Jika Nabi Muhammad tiba-tiba ingin menyaksikan,
Akankah kau tetap mengerjakan perbuatan yang sehari-hari biasa kau lakukan?
Akankah kau berkata-kata seperti apa yang sehari-hari kau katakan?
Akankah kau jalankan sewajarnya hidupmu seperti halnya jika Nabi tidak ke rumahmu?

Sangatlah menarik untuk tahu
Apa yang akan kau lakukan
Jika Nabi Muhammad datang, mengetuk pintu rumahmu....

Surat Dari Sang Maha Pencipta

Saat kau bangun di pagi hari AKU Memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin.

Tetapi AKU Melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali Menanti saat engkau sedang bersiap, AKU Tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk.

Disatu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU Berfikir engkau akan berbicara kepadaKU, tetapi engkau berlari ke telephone dan menelepon seorang teman untuk mendengarkna gossip terbaru. AKU Melihatmu saat engkau pergi bekerja dan AKU Menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, AKU Berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang, AKU Melihatmu memandang ke sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja di sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum mereka menyantap rizki yang AKU Berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak apa-apa masih ada waktu yang tersisa dan AKU Berharap engkau akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya sekan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak Tahu apakah engkau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu saja kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali AKU Menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.

Saat tidur KU Pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapka selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU kau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu Hadir untukmu. AKU telah Bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin Mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat Menyayangimu, setiap hari AKU Menantikan sepatah kata, doa, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU Menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiKU sedikit waktu untuk menyapaKU.

Tapi yang AKU Tunggu…..ah, tak jua kau menyapaKU. Dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.

Apakah salahKU padamu? Rizki yang AKU Limpahkan, kesehatan yang AKU Berikan, harta yang AKU Relakan, makanan yang AKU Hidangkan, anak-anak yang AKU Rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU? Percayalah AKU selalu Mengasihimu dan AKU tetap Berharap suatu saat engkau akan menyapaKU, memohon perlindunganKU, dan bersujud mengahadapKU.

Yang selalu Menyertaimu setiap saat,

ALLAH SWT.


Penyebab Tidak Terkabulnya Do’a

Suatu hari Ibrahim bin Adham radhiyallahu ‘anhu berada di sebuah pasar Kota Bashrah, Irak. Masyarakat Bashrah mendatangi beliau dan bertanya:

“Duhai Abu Ishaq, mengapa do’a-do’a kami tidak terkabul?”

Ibrahim bin Adham radhiyallahu ‘anhu berkata :

Do’a kalian tidak terkabul karena hati kalian telah mati dan penyebab matinya hati kalian adalah sepuluh hal :

Pertama, kalian mengenal Allah, tetapi tidak memenuhi hak-hak-Nya.

Kedua, kalian mengaku cinta kepada Rasulullah SAW, tetapi tidak mengikuti sunnah-sunnahnya.

Ketiga, kalian membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya.

Keempat, kalian menikmati berbagai karunia Allah, tetapi tidak bersyukur kepada-Nya.

Kelima, kalian nyatakan setan sebagai musuh, tetapi tidak menentangnya.

Keenam, kalian nyatakan Surga itu benar-benar ada, tetapi tidak beramal untuk memperolehnya.

Ketujuh, kalian nyatakan bahwa Neraka itu ada, tetapi tidak berusaha untuk menghindarinya.
Kedelapan, kalian nyatakan kematian itu pasti datang, tetapi tidak bersiap-siap untuk menyambutnya.

Kesembilan, sejak bangun tidur kalian sibuk meneliti dan memperbincangkan aib (keburukan) orang lain dan melupakan aib (keburukan) kalian sendiri.

Kesepuluh, kalian kuburkan mereka yang meninggal di antara kalian, tetapi tidak pernah memetik pelajaran darinya.


Rabu, 13 April 2011

Pacaran

dudungnet

Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran?

"Pacaran" adalah suatu kata yang tidak asing lagi kita dengar di kalangan remaja. Sebetulnya apa yang disebut dengan "pacaran" itu? Betulkah di dalam Islam ada yang namanya pacaran?

Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis. Apabila kita lihat secara sepintas dari definisi diatas mungkin dapat disimpulkan bahwa pacaran itu merupakan suatu yang wajar dilakukan dikalangan remaja. Padahal apabila kita tinjau dari sudut agama Islam, dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits ternyata tidak ada satu kalimatpun yang menjelaskan tentang pacaran.

Dalam Islam hanya ada khitbah (tunangan). Tapi khan tidak mungkin kita tunangan tanpa mengenal pribadi calon kita?. Tidak seperti itu, sebelum terjadi khitbah, di dalam Islam dianjurkan untuk berta’aruf (berkenalan) itupun kalau seandainya kita siap untuk nikah. Sebenarnya rugi kalau seandainya pacar kita itu bukan jodoh yang Allah SWT takdirkan untuk kita. Padahal kita sudah berkorban.

Islam sesungguhnya agama kasih sayang, sangat tidak adil jika kita memberikan kasih sayang itu kepada seseorang saja. Padahal umat Islam itu bersaudara, Firman Allah dalam QS Al-Hujurat : 10, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara". Bagaimana kita bersaudara dalam Islam?

1. Saling bersilaturahmi,
karena dengan bersilaturahmi dapat menumbuhkan rasa kasih sayang.

2. Saling bertausyiah,
karena ketika kita lupa kita diingatkan, dan ketika orang lain lupa kita mengingatkan.

3. Saling mendo’akan.
Jadi kita harus memberikan kasih sayang kepada seluruh umat Islam di dunia ini, bukan hanya kepada seseorang dan kelompok tertentu saja.

Untuk itu, marilah kita sama-sama untuk menghindari yang namanya pacaran itu. Karena kasih sayang tidak harus diungkapkan kepada seseorang saja, tetapi kepada siapa saja. Apabila kita melakukan suatu perbuatan yang dilarang oleh agama, maka kita akan berdosa. Begitu juga pacaran, apabila kita melakukan apa yang disebut dengan pacaran, maka kita akan berdosa pula. Na’udzubillaahi min dzalik.

Oleh karena itu, hendaklah kita :

1. Menundukan pandangan.
"Firman Allah dalam QS An-Nuur : 31 mewajibkan kita untuk menundukkan pandangan. Sabda Rasul : "Pandangan itu merupakan salah satu panah iblis."

2. Jangan berduaan dengan lawan jenis.
"Janganlah kamu pergi berduaan dengan lawan jenismu, sebab yang ketiganya adalah setan."

3. Memperbanyak shaum sunat
Hal ini dimaksudkan agar kita selalu dapat menjaga pandangan dan menahan hawa nafsu.

Cobalah tiada lain suatu amalan yang dicintai Allah, sesungguhnya Allah akan jauh lebih mencintai kita. Carilah amalan yang disukai Allah, setelah kita tahu bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran, cobalah untuk membatasi diri dalam hal itu. Ingatlah bahwa jangankan berpacaran, mendekatinya saja kita sudah tidak boleh. Firman Allah "Janganlah kamu dekati zina".

Kita tidak bisa menjaga pandangan dari yang tidak halal berarti kita sudah zina mata. Begitupun dengan pendengaran, pembicaraan, hati, bila tidak kita jaga dari perbuatan yang mendekati zina, berarti kita sudah berzina. Na’udzubillaahi min dzalik.

dari mediakita.cjb.net