Dinding tenggorokan didukung oleh C-tulang rawan berbentuk cincin. Hal ini memungkinkan pergerakan ke arah yang berbeda.
Jika pipa saluran udara hanya terbuat dari daging, maka kelembutan yang dihasilkan akan menyebabkan penyumbatan konstan, yang akan membuat kita sulit untuk bernapas.
Jika terbuat dari sesuatu yang keras seperti tulang, maka gerakan kita sebagian besar akan terbatas.
Namun struktur yang terdiri dari tulang rawan yang membentuk pipa saluran udara sangat cocok untuk semua jenis gerakan, dan selalu tetap terbuka karena fleksibilitasnya.
Ada lagi sistem yang sangat khusus tepat di pintu masuk ke batang tenggorokan. Sistem ini menyelamatkan hidup kita setiap kali kita memakan sesuatu. Bagaimana?
Kerongkongan dan batang tenggorok berdampingan di tenggorokan. Satu kemungkinan bahwa ketika memakan makanan akan terjebak dalam tenggorokan dan tercekik sendiri. Namun tidak demikian. Meskipun kita terus makan dan bernapas, makanan tidak pernah tersangkut dalam tenggorokan kita. Jadi apa yang melindungi kita ketika makan?
Ada lipatan kecil dari tulang rawan elastis yang disebut kelep lekum kanan di pintu masuk ke batang tenggorokan. Flap ini secara otomatis menutup pintu masuk ke tenggorokan saat menelan.
Selama ribuan makanan yang kita makan, dari masa bayi sampai saat ini, kita telah menelan puluhan ribu kali. Dan setiap kali flap kecil menutup jalan masuk ke tenggorokan kita di saat yang tepat. Meskipun kita tidak menyadari keberadaannya dan tidak mampu mengendalikan hal itu, flap kecil telah menyelamatkan hidup kita dengan menutup pintu masuk ke tenggorokan anda pada saat yang tepat.
Dengan tidak adanya sistem itu, seorang manusia akan tercekik saat pertama ia menggigit makanan. Ini adalah satu lagi bukti bahwa Allah menciptakan semua fitur yang dimiliki oleh manusia.
Sumber : Artikel Harun Yahya
0 comments:
Posting Komentar